Kisah Perjuangan Ulama Betawi Di Ranah Pendidikan

Kisah Perjuangan Ulama Betawi Di Ranah Pendidikan

Liputan/Berita 17 Juli 2016 Dilihat 348 kali

Kisah Perjuangan Ulama Betawi Di Ranah Pendidikan

Guru Mansur, salah satu ulama betawi yang rajin mensyiarkan pendidikan islam


Kebanyakan dari kita berpikir bahwa yang namanya sekolah islam itu tahun 90-an saja didirikan, namun ternyata anggapan itu salah karena sebenarnya sekolah islam atau perguruan islam ternyata sudah didirikan sejak awal tahun 1900-an di Batavia.

Perguruan islam atau sekolah islam yang pertama kali berdiri di Tanah Jakarta adalah Jamiatul Khaer di Pekojan pada tahun 1901 dan lalu disusul oleh sebuah sekolah islam bernama Al-irsyad dan juga Ihwanul Falah di daerah Kwitang.

Ternyata dengan berdirinya beberapa pelopor sekolah Islam di Jakarta tersebut, membuat cukup banyak sekolah Islam lainnya turut berdiri, seperti Al-Masyuriyah (yang merupakan Kakek dari Ustad Yusuf Mansyur) di daerah Jembatan Lima. Dan ada juga Al-Marzukiyah di daerah Rawa Bunga, ditambah lagi dengan Al-Islamiyah di Bali Matraman.

Dan terus semakin banyak, dapat dibilang kalau Madrasah alias sekolah berbasis Islam mulai ngetren pada waktu itu dan bisa ditemukan disetiap perkampungan muslim. Dan pada waktu itu, cukup banyak pemuda dari tanah Jakarta yang berbondong-bondong pergi ke daerah timur tengah seperti Arab, Yaman, Mesir dan sekitarnya untuk menuntut ilmu Agama.

Salah satunya yang berhasil adalah KH Abdul Majid yang belajar pada imam besar Masjidil Haram di Madinah, yang kemudian beliau menjadi pucuk pimpinan Masyumi di Jakarta.

Di Kandang Sapipun Mereka Mengajar

Perjuangan para Ulama dalam menyebarkan Ajaran islam tidak seperti sekarang yang sudah demikian mudah. Pada zaman dahulu teknologi serta alat transportasi masih sulit ditemukan tidak seperti sekarang. Para Ulama ketika menyiarkan ajaran islam harus rela bersepeda sejauh puluhn kilometer. Bahkan ada satu cerita dimana KH Abdullah Syafiie rela mengajar di Kandang sapi.

Cukup Banyak Ulama Betawi dari Timur Tengah

Maksudnnya adalah banyak ulama yang ternyata dididik juga di timur tengah agar dapat mendalami agama dengan lebih baik. Sebut saja H Darif, Guru Mansyur dan juga H. Marzuki yang tinggal di Rawa Bunga.

Dan diantara ulama Betawi yang paling terkenal pada zamannya adalah Habib Utsman bin Yahya, yang merupakan seorang ulama berdarah mesir. Beliau sempat berguru pada seorang Mufti Syafiiyah di Mekah selama 7 Tahun lalu kembali ke tanah air untuk mensyiarkan agama islam.

Banyak menghasilkan Kitab

Hingga kini, cukup banyak peninggalan dari para ulama tanah betawi tersebut. Ada penanggalan dengan perhitungan falak yang cukup mendalam seperti kalender Al-Mansyuriyah dan ada juga kitab-kitab yang sampai saat ini menjadi bahan pembahasan ketika di Majelis Taklim, seperti kitab-kitab tulisan habib Utsman.

Nah itulah dia, sedikit kisah tentang perjuangan ulama betawi dalam menyebarkan dan mengembangkan ajaran agama islam lewat jalur pendidikan. Kita yang sedang dalam masa-masa mudah seperti sekarang jangan mau kalah, yuk tetep bersemangat dalam mensyiarkan ilmu seperti mereka.

Share:
Info