Inovasi Hijau: Lilin Aroma Terapi dari Limbah Minyak Jelantah Karya Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri

Inovasi Hijau: Lilin Aroma Terapi dari Limbah Minyak Jelantah Karya Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri

Aktivitas dan Pencapaian SDGs , Penelitian dan Inovasi , Prestasi 23 Juli 2024 Dilihat 576 kali

Inovasi Hijau: Lilin Aroma Terapi dari Limbah Minyak Jelantah Karya Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri

Mahasiswa kreatif dari Fakultas Teknologi Industri Universitas Jayabaya, berhasil menyulap limbah minyak jelantah menjadi produk yang bernilai tambah: lilin aromaterapi. Inovasi ini tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah lingkungan, tetapi juga membuka peluang bisnis yang menjanjikan.

 

Transformasi Limbah Menjadi Karya Seni

Proses pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini melibatkan serangkaian proses yang cukup kompleks. Yose Efraim Sitorus Pane dan kawan-kawan melakukan riset mendalam mengenai sifat-sifat minyak jelantah dan cara mengolahnya menjadi bahan baku lilin.

Awalnya, melihat potensi besar dari limbah minyak jelantah yang seringkali terbuang percuma. Kemudian, ada keinginan untuk membuktikan limbah bisa disulap menjadi sesuatu yang bermanfaat.

 

Tahapan Pembuatan

  1. Pengumpulan dan Penjernihan: Tim mengumpulkan minyak jelantah dari berbagai sumber, kemudian membersihkan dan menjernihkannya untuk menghilangkan kotoran.
  2. Pemanasan dan Pencampuran: Minyak jelantah yang telah bersih kemudian dipanaskan bersama dengan lilin parafin atau bahan baku lilin lainnya.
  3. Penambahan Aroma: Untuk memberikan aroma yang khas, tim menambahkan minyak esensial alami seperti lavender, chamomile, atau eucalyptus.
  4. Pencetakan: Setelah campuran mengeras, lilin kemudian dicetak dalam berbagai bentuk yang menarik.

 

Inovasi lilin aroma terapi dari limbah minyak jelantah ini memberikan sejumlah manfaat, baik bagi lingkungan maupun masyarakat di antaranya seperti mengurangi jumlah limbah minyak jelantah yang mencemari lingkungan, membuka peluang bisnis baru dan menciptakan lapangan kerja, menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, dan bermanfaat untuk memberikan efek relaksasi untuk meningkatkan kualitas tidur.

Meski memiliki banyak potensi, pengembangan lilin aroma terapi dari minyak jelantah juga menghadapi berbagai tantangan baik itu dari segi kualitas minyak jelantah hingga strategi pemasaran yang tepat untuk memperkenalkan produk ini kepada masyarakat luas. 

Namun, tantangan ini juga memberikan peluang bagi pengembang inovasi lebih lanjut. Tim mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Jayabaya berharap dapat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasinya dan bisa mengembangkan produk yang lebih baik lagi. 

 

Share:
Info